Kacang.

Caramelareiina
3 min readOct 10, 2023

--

Ilustrasi (pinterest)

"Jevan mana, ya ?" tanya Hacel sembari mengaduk gado-gado yang baru ia pesan.

"Biasalah, pacaran di kelas." sahut Bagas seraya mengambil gorengan yang ada di depannya.

"Pacara mulu tuh, anak kerjaanya." kata Hacel.

"Biarin, sirik aja lu, jomblo." kata Junior sembari mengaduk es jeruk di depannya.

"Ngaca lu." sewot Hacel.

Sementara itu didalam kelas, Jevan menghampiri Jessie dan Nayla yang sedang makan berdua di bangkunya.

"Nay, gue mau ngomong bentar sama Jessie." katanya yang sudah berdiri disamping meja.

Nayla menatap Jevan dan Jessie bergantian, "Jangan lama-lama udah mau bel masuk." katanya.

Jevan hanya mengangguk. Ia lalu duduk di tempat duduk Nayla.

"Bawa bekal apa Jess ?" tanyanya basa basi.

"Langsung aja, mau ngomong apa ?" tanya Jessie sambil menyuapkan nuget ke mulutnya.

"Buat yang semalem, aku minta maaf."

Jessie hanya diam sambil mengunyah tanpa merespon.

Jevan yang merasa tidak enak kembali berkata, "Aku tau kamu masih marah, aku juga yang salah. Jadi, izinin aku buat nebus kesalahan aku."

Sebenarnya Jessie sudah tidak marah, ia hanya merasa sedikit kesal pada pacarnya tersebut.

"Emang semalem kamu dimana ?" tanya Jessie.

"Aku sama Angga, kan aku udah bilang mau ke rumah Angga."

"Ya, terus kenpa gak angkat telepon aku ?" kata Jessie.

"Hape gak sengaja ke silent Jes, beneran aku gak bohong. Jadi, aku gak tau kalo kamu telepon." kata Jevan, ia berusaha meyakinkan Jessie.

"Yaudah lah, udah lewat, yang penting aku gak apa-apa." kata Jessie. Menghembuskan nafas kasar.

"Kamu maafin aku, kan ?"

"Iya, aku maafin."

"Beneran ?"

"Iya, tapi ada syaratnya." kata Jessie sambil tersenyum tipis.

"Apa tuh syaratnya ?" tanya Jevan.

"Syaratnya, temenin aku jalan-jalan sore ini." kata Jessie.

"Oh, kalo itu doang gampang. Sampe ke ujung dunia juga aku temenin." Kata Jevan sedikit melontarkan gombalan.

Jessie terkekeh pelan, "Gombal dikit gak ngaruh."

"Gak ngaruh, ya ?" tanya Jevan.

"Udah kebal sama gombalan-gombalan begitu." kata Jessie sembari membereskan kotak bekalnya.

Mereka berdua lalu tertawa.

"Yaudah, nanti sore aku jemput di rumah kamu." kata Jevan.

Jessie hanya mengangguk.

Bel masuk istirahat berbunyi, Jevan kembali ke tempat duduknya.

•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•

Sore hari di alun-alun kota yang cukup ramai, Jevan menepati janjinya.

Setelah memarkirkan motor, mereka melipir ke depan alun-alun, mencari jajanan yang bisa mereka nikmati sore itu.

Tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motor, ternyata ada abang es teler yang sedang mangkal.

"Cuaca panas gini tuh, emang enaknya minum es," kata Jessie "Mau minum es teler gak ?"

"Boleh, kayaknya seger." kata Jevan.

"Bang, es telernya dua ya. Yang satu gak usah pake kacang." kata Jessie.

"Siap, Neng." kata abang es teler.

"Gak suka kacang, ya ?" tanya Jevan sambil menarik bangku pelastik untuk Jessie duduk.

"Suka sih, tapi kata aku, kacang tuh, toping paling gak guna yang ada di makanan ato minuman."

"Kok, gitu ?" tanya Jevan.

"Aku pernah makan orek tempe terus ada toping kacang gorengnya. Aneh banget gak sih," kata Jessie "Tempe kan dari kacang kedelai terus gunanya kacang goreng jadi toping itu apa ?"

"Iya juga, ya," kata Jevan.

"Apa lagi es teler, kenapa harus ada kacangnya coba." kata Jessie.

"Nih, Neng es telernya." kata abangnya sembari membawa dua gelas penuh es teler.

"Makasih, ya Bang." kata Jessie.

"Bang, kenapa es teler pake toping kacang, ya ?" tanya Jevan.

Dua bola mata Jessie seketika menatap Jevan yang ada di sampingnya. *bombastic side eyes*

Namun, Jevan tak menghiraukannya.

"Ya, buat fariasi aja," kata abangnya. "Emang kenapa, Den ?"

"Oh, gak apa-apa, pacar saya gak suka toping kacang soalnya." kata Jevan.

Jessie langsung memukul paha Jevan. Ia merasa malu saat Jevan menekan nada bicaranya pada kata 'pacar saya'. Sebab ada beberapa orang yang sedang makan juga memperhatikan mereka.

"Aw, sakit, Jess." kata Jevan sambil mengelus pahanya.

"Jangan kenceng-kenceng ngomongnya, malu tau diliatin orang." kata Jessie.

"Biarin aja, emang bener kok kamu pacarku." kata Jevan sambil menampilkan senyumannya.

Melihat senyuman Jevan dari dekat membuat pipi gadis itu merona seketika.

--

--

Caramelareiina

Penulis kecil dengan segudang imajinasi yang belum sempat di rangkai.